Dari informasi terakhir yang diperoleh disebutkan bahwa Ribuan pengungsi korban letusan Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, yang berada di sejumlah lokasi penampungan akan segera direlokasi oleh pemerintah kota. Para pengungsi yang akan direlokasi adalah yang mendiami sekolah-sekolah. Pasalnya, sekolah akan digunakan siswa untuk proses belajar mulai Senin lusa. Rencananya pengungsi akan direlokasi ke balai desa dan Gedung Universitas Kristen Tomohon.
Salah satu pos pengungsi yang akan dikosongkan adalah SD GMIM. Ratusan pengungsi di sekolah ini rencananya akan direlokasi ke balai desa, Universitas Kristen, dan aula gereja.
Kabag Humas Pemkot Tomohon Ruddy Lengkong, Sabtu (26/7/2011) mengungkapkan, reloksi juga diperlukan karena kapasitas tempat pengungisan sudah tidak bisa menampung pengungsi yang terus bertambah.
Apalagi Pemkot setempat belum mengizinkan warga untuk pulang ke rumah mengingat aktivitas vulkanik Gunung Lokon masih sangat berbahaya.
Pusat Vulkanologi dan Geologi Bencana Kegunungapian menyatakan status Gunung Lokon masih Awas sehingga masih berbahaya bagi warga untuk kembali ke rumah mereka.
Para pengungsi yang berjumlah sekira 4.836 berasal dari tiga kelurahan yakni Kinilow, Kinilow Satu, dan Kakaskasen. Tiga kelurahan ini berada di Kecamatan Tomohon Utara.
Mereka ditempatkan di enam lokasi yakni SMK Kristen 1, SMK Kristen 2, SMK Kristen Binsus, SMP 1, SD GMIM, dan taman kota yang letaknya berada dalam radius 10 kilometer dari puncak Gunung Lokon.
Fasilitas di tempat pengungsian juga sangat terbatas, terutama toilet dan air bersih. Pengungsi juga mengeluhkan lambannya pendistribusian makanan. Mereka harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan jatah makanan karena dapur umum yang didirikan dinas sosial pemkot tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk ribuan pengungsi.
No comments:
Post a Comment