Indonesia melawan turkmenistan memasang formasi 4-4-2 dengan Boaz berdiri sedikit di belakang penyerang utama Christian Gonzales, ditambah sepasang sayap yang diisi M. Ilham serta M. Ridwan, Indonesia berhasil mengacak-acak pertahanan Turkmenistan dan mencetak tiga gol yang diborong Gonzales dan satu oleh Nasuha di babak pertama
Namun babak kedua berjalan jauh lebih menegangkan. 10 menit terakhir, di saat Turkmenistan justru bermain dengan 10 orang, Tim Garuda justru berada dalam tekanan.
Pelatih Wim Rijsbergen dan asistennya, Rahmad Darmawan percaya diri memainkan skema yang memanfaatkan lebar lapangan. Selain M. Ilham dan M. Ridwan, serangan lewat sayap juga dibantu oleh dua fullback M. Nasuha dan Zulkifli Syukur.
Hal ini terlihat dari dua gol yang dicetak Gonzales. Gol pembuka pada menit kesembilan ia cetak lewat sundulannya menyambut crossing M. Ilham. Sementara golnya 10 menit kemudian dicetak lewat sontekannya, menyambut umpan silang rendah Boaz Solossa.
Namun serangan Tim Garuda tak monoton lewat sayap. Beberapa kali umpan terobosan Ahmad Bustomi maupun Firman Utina yang berduet di sentral lapangan mampu menghasilkan peluang.
Tiga menit menjelang babak pertama usai, M. Nasuha mencetak gol spektakuler. Tendangan melengkungnya dari luar kotak penalti ke arah tiang jauh tak mampu dijangkau Maksatmyrat Shamuradov. Indonesia pun unggul 3-0 saat wasit John Williams Benjamin mengakhiri babak pertama.
Jalannya babak kedua sedikit lebih lambat. Namun Indonesia tetap yang pertama membuka peluang. Sayang Boaz yang berdiri di depan kotak penalti melewatkan umpan M. Ridwan yang sedikit terlalu kencang.
Peluang yang hampir sama didapat Boaz pada menit ke-60. Ia berhasil menerima umpan terobosan dari Gonzales, namun gagal membobol gawang lawan saat berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan.
Pada menit ke-65, Turkmenistan mencoba meningkatkan serangan, mengganti gelandang Ruslan Mingazov dengan penyerang Aleksandar Boliyan, penyerang muda yang pernah membobol gawang tim U-21 Indonesia pada Pra-Olimpiade.
Turkmenistan pun berhasil memperkecil kedudukan pada menit ke-72. Berawal dari sepak pojok, bola sempat menyentuh bek Indonesia dan bergulir ke gawang sendiri. Hanya sedikit saja bola melewati garis gawang sebelum dihalau M. Robby. Namun wasit tetap melihatnya sebagai gol. 3-1 Indonesia masih unggul.
Namun tiga menit kemudian Ridwan memanfaatkan umpan silang datar dari Boaz dengan tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti untuk menyarangkan bola di sudut kiri atas gawang Turkmenistan. 4-1 Indonesia kembali unggul.
Menit ke-80, Turkmenistan bermain dengan sepuluh orang setelah Bahtiyar Hojaahmedov mendapat kartu kuning kedua. Bermain tanpa beban lagi, Turkmenistan justru tampil lebih lepas dan memberondong gawang Indonesia.
Berdy Samiradov berhasil mengecoh Ricardo Salampessy di dalam kotak penalti sebelum menaklukkan Ferry pada menit 84. Turkmenistan berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 4-2.
Belum selesai keterkejutan para punggawa Indonesia, Gahrymanberdi Conkayev kembali mencetak gol pada menit ke 87, menyambut umpan silang yang berawal dari serangan balik. Selisih semakin tipis 4-3.
Namun punggawa timnas Indonesia yang berada dalam tekanan berhasil mempertahankan kedudukan hingga wasit meniup peluit akhir dan meraih tiket ke putaran ketiga Pra-Piala Dunia.
No comments:
Post a Comment