Cara Budidaya Kacang Kapri. Kacang Kapri Biji memiliki nama latin Pisum sativum L. di Indonesia sering juga disebut dengan nama kacang ercis. Tanaman ini sudah di budidayakan di berbagai daerah di Indonesia terutama di dataran tinggi. Permintaan kacang kapri di pasar sangat tinggi karena merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang sering di masak oleh karena itu beberapa petani mencoba untuk menanam kacang kapri atau kacang ercis tersebut. Dalam posting kali ini konsultasi sawit mencoba untuk menyampaikan bagaimana cara untuk budiaya kacang kapri tersebut.
Gambar buah kacang kapri
Adapun klasifikasi kacang kapri adalah sebagai berikut :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Pisum
Spesies: Pisum sativum L.
Syarat hidup kacang kapri adalah sebagai berikut :
Kacang kapri cocok di tanam di semua daerah baik datarn tinggi dan dataran rendah, memerlukan penyinaran yang tinggi dan kelembaban yang sedang.
Beberapa tahun yang lalu,banyak petani Gresik yang menanam kacang kapri, karena harganya cukup tinggi dibandingkan kacang tanah. Namun akhir-akhir ini mereka mulai mengeluhkan umur tanaman yang panjang, hampir lima bulan dan langkanya benih pada saat musim tanam. Sebagai peneliti tanaman kacang bogor sejak 2003 (dibiayai Dikti) dan telah menulis tentang tanaman ini sejak tahun 1988 (dimuat di Majalah Tumbuh, Jakarta) penulis yang juga pemulia tanaman bermaksud merakit varietas yang berumur pendek (3 bulan) dan mempunyai hasil tinggi (+/- 4 ton/ha) dengan menggabungkan dua metode pemuliaan, yaitu metoda konvensional dan metoda genetic molekular. Untuk mendapatkan varietas unggul tersebut, telah dilakukan persilangan antara galur-galur Afrika dan Indonesia di ‘Plant Growth Room’ di School of Biosciences, The University of Nottingham, United Kingdom yang dapat diatur intensitas cahaya, suhu dan panjang hari hingga menyerupai lingkungan aslinya. Dari 400 persilangan diperoleh 48 ‘presumed hybrids’ yang akan diuji keasliannya (genuine) dengan metode genetic molecular (microsatellite) di Lab molecular genetic di Univ of Nottingham, UK. Kerja keras selama setahun di Plant Growth Room kini sedang ditanam di Indonesia untuk diuji karakter yang dikehendaki (umur 3 bulan dengan hasil mendekati 4 ton/ha) . Diharapkan dalam kurun waktu 3 tahun varietas unggul yang diharapkan sudah dapat dilepas di tingkat petani. Varietas unggul yang akan dilepas diharapkan tidak saja mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, namun juga dapat diekspor dalam bentuk makanan olahan. Tidak salah jika tanaman kacang kapri disebut sebagai tanaman pangan masa depan.
Cara budidaya kacang kapri adalah sebagai berikut :
Persiapan lahan
Tanah yang diperlukan adalah tanah yang gembur, dengan pengolahan atau penyiangan rumput atau tanaman liar terlebih dahulu guna sirkulasi udara dalam tanah. Setelah lahan bersih, tanah dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm, selanjutnya diratakan.
Setelah digembur dan diratakan tanah dibuat menjadi bedengan dengan lebar sekitar 50 cm dan bedengan dibuat memanjang ke arah timur-barat guna menerima sinar matahari yang optimal. Jarak antar bedengan yang dipisahkan oleh parit saluran air dibuat sekitar 25-30 cm dengan tinggi bedengan sekitar 25 cm.
Penanaman
Jarak tanam antar lubang adalah sekitar 15-20 cm, sedangkan jarak antar barisan 50 cm. Kemudian benih kapri ditanam ke dalam lubang dan ditutup kembali dengan tanah. Benih kapri kelihatan tumbuh 5 hari kemudian
Pemeliharaan
Pengendalian gulma dilakukan dengan penyiangan dua kali selama masa pertumbuhan pada saat tanaman berumur sekitar 3 minggu dan 6 minggu dengan bantuan kored atau dengan dicabut. Pemberian pupuk kandang dilakukan 2-3 minggu sebelum tanam dengan dosis 10-15 ton per hektar atau 1-1,5 kg/m2.
Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.
Penggemburan tanah dilakukan untuk menggemburkan tanah yang memadat di sekitar tanaman akibat siraman hujan dan penyinaran matahari. Pemangkasan pucuk-pucuk kapri dilakukan sebanyak 2 kali yaitu setelah tanaman berumur 3 dan 5 minggu.
Tanaman kapri memiliki sulur dan tumbuh merambat, oleh karena itu perlu ditambahkan tongkat penopang atau lanjaran untuk merambatkan tanaman. Pemasangan lanjaran ini sebaiknya dilakukan pada saat tanaman berumur 3 minggu atau bila tingginya sudah sekitar 15 cm. Lanjaran yang digunakan dapat berupa bambu dengan panjang sekitar 150 cm dan ditancapkan di samping tanaman.
Pemupukan
Pemupukan tanaman kapri/ercis adalah pada saat persiapan lahan adalah 124 kg urea, 250 kg sp36 dan 180 Kcl sedangkan pada saat 3 minggu setelah tanam diberikan pupuk 124 kg urea.
Pemupukan tambahan berupa pupuk daun diberikan dengan cara penyemprotan pada permukaan bawah daun dan dilakukan pada pagi atau sore hari pada umur 20-30 hari setelah tanam.
Panen
Panen kapri polong muda dilakukan ketika umur tanaman mencapai 60 hari, sedangkan biji kapri dengan polong penuh dan warnanya masih hijau berumur sekitar 70 hari.
Demikian informasi tentang cara budiaya kacang kapri semoga bermanfaat.
kata kunci : makalah kacang ercis, artikel kacang ercis, manfaat kacang ercis, kacang panjang, kacang kapri, kacang buncis, kacang polong, artikel budidaya kacang kapri, tips budidaya kacang kapri, kumpulan budidaya kacang kapri, menanam kacang panjang, menanam kacang tanah, budidaya tanaman kacang kedelai
No comments:
Post a Comment