Tuesday, February 21, 2012

Cara Panen Kelapa Sawit Yang Benar


Cara Panen Buah atau Tandan Buah Segar ( TBS) Kelapa Sawit. Kelapa sawit sudah berbuah setelah berumur 2,5 tahun dan buahnya masak 6 bulan setelah penyerbukan. Suatu areal sudah dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Ciri-ciri lain yang digunakan adalah apabila sebagian buah sudah membrondol (jatuh di piringan) secara alamiah dan bobot rata-rata tandan sudah mencapai 3 kg. 
 Gambar buah kelapa sawit yang masak atau matang

Kriteria panen yang diharapkan adalah bila tingkat kematangan buah sudah mencapai fraksi kematangan 1–3 dimana persentase buah luar yang jatuh sekitar 12,5 %-75 %.  Ada dua jenis sistem panen, yaitu sistem giring dan sistem tetap.

Gambar buah kelapa sawit yang mentah
Cara Panen Kelapa sawit

Buah dari pohon yang masih rendah diambil dengan dodos sedangkan untuk pohon yang tinggi diambil dengan agrek (arit bergagang bambu panjang). Cara panen adalah:

a)  tandan matang harus dipanen semuanya dengan kriteria 25-75% buah luar memberondol atau kurang matang dengan 12,5-25% buah luar memberondol
b)  potong pelepah daun yang menyangga buah
c)  tandan buah dipotong dengan dodos/agrek di dekat pangkalnya
d)  beri tanda di tempat bekas potongan yang berisi nama pemanen dan tanggal panen
e)  tumpuk pelepah daun yang dipotong secara teratur di gawangan (ruang kosong di antara barisan tanaman) dengan cara ditelungkupkan.

Panen dilakukan 7 hari dalam seminggu, 1 hari sisa untuk istirahat pekerja dan pemeliharaan alat panen.

Panen kelapa sawit harus dilakukan dengan benar jika tidak akan menimbulkan kerugian karena jika memanen buah mentah maka sawit akan rusak akibat stress sehingga akan cenderung menghasilkan bunga jantan.

Perkiraan Produksi Kelapa Sawit
Tingkat produksi dipengaruhi kualitas tanaman, kesuburan tanah, keadaan iklim, umur tanaman, pemeliharaan tanaman dan serangan hama-penyakit. Sebagai contoh, tingkat produksi kelapa sawit jenis Dura dapat dilihat berikut ini :

a) Umur tanaman 4 tahun; hasil minyak=500 kg/ha, hasil inti=100 kg/ha
b) Umur tanaman 5 tahun; hasil minyak=740 kg/ha, hasil inti=150 kg/ha
c) Umur tanaman 6 tahun; hasil minyak=1.000 kg/ha, hasil inti=200 kg/ha
d) Umur tanaman 7 tahun; hasil minyak=1.300 kg/ha, hasil inti=260 kg/ha
e) Umur tanaman 8 tahun; hasil minyak=1.600 kg/ha, hasil inti=320 kg/ha
f) Umur tanaman 9 tahun; hasil minyak=1.900 kg/ha, hasil inti=380 kg/ha
g) Umur tanaman 10 tahun; hasil minyak=2.000 kg/ha, hasil inti=400 kg/ha
h) Umur tanaman 11 tahun; hasil minyak=2.200 kg/ha, hasil inti=440 kg/ha
i) Umur tanaman 12 tahun; hasil minyak=2.250 kg/ha, hasil inti=450 kg/ha

Hasil tersebut masih dibawah standard produksi minyak kelapa sawit di Asia Tenggara yang rata-rata 5 ton/ha dan di Malaysia yang dapat mencapai 6-8 ton/ha. 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...