Saturday, September 15, 2012

Cara Budidaya Bayam Terbaru

Cara Budidaya Bayam Terbaru. Hampir semua orang pasti terbiasa mengkonsumsi bayam karena sayuran yang satu ini merupakan tanaman yang merakyat yang di pasarkan mulai dari pasar tradisional hingga supermarket sekali pun, Dalam artikel kali ini konsultasisawit akan menyajikan bagaimana cara untuk membudidayakan atau menanam sayur bayam baik di tanah, pekarangan atau dalam pot sekali pun dapat di gunakan sebagai media tanam.

Berikut adalah penamaan bayam di dunia :
Indonesia : Bayam tahun, bayam kakap, bayam sekop, bayem
Inggris : Smooth amaranth, smooth pigweed, slim amaranth
Cina : Lu sui xian
Jepang : Honaka ao geitou

Klasifikasi Tanaman Bayam
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Hamamelidae
                         Ordo: Caryophyllales
                             Famili: Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
                                 Genus: Amaranthus
                                     Spesies: Amaranthus hybridus L.

Terdapat 3 jenis sayuran bayam, yaitu:
1. Bayam cabut, batangnya berwarna merah juga ada berwarna hijau keputih-putihan.
2. Bayam petik, pertumbuhannya lebih tegak serta berdaun lebar, warna daun hijau tua dan ada yang berwarna kemerah-merahan.
3. Bayam yang biasa dicabut dan juga dapat dipetik. Jenis bayam ini tumbuh tegak, berdaun besar berwarna hijau keabu-abuan.

Syarat tumbuh tanaman bayam :
Tanaman bayam dapat tumbuh sepanjang tahun baik didataran rendah maupun didataran tinggi. Pertumbuhan yang baik terdapat pada tanah yang subur dan agak terbuka dengan PH tanah antara 6-7. Waktu tanam yang baik ialah pada awal musim hujan atau awal musim kemarau.

Cara Budidaya Bayam

1. Benih
Bayam dikembangkan melalui biji. Biji bayam yang dijadikan benih harus cukup tua (+ 3 bulan). Benih yang muda , daya simpannya tidak lama dan tingkat perkecambahannya rendah. Benih bayam yang tua dapat disimpan selama satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi dan kebutuhan benih adalah sebanyak 5-10 kg tiap hektar atau 0,5 รข€“ 1 g/m2. Varietas yang dianjurkan adalah Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau, Bangkok dan Cimangkok.

2. Persiapan Lahan
Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur. Selanjutnya buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm.

3. Pemupukan
Setelah bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam berikan pupuk dasar (pupuk kandang kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter tambahkan Urea 150 kg/ha (15 g/m2) diaduk dengan air dan disiramkan kepada tanaman pada sore hari 10 hari setelah penaburan benih, jika perlu berikan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 2 minggu setelah penaburan benih.

4. Penanaman/Penaburan Benih
Dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

Ditebar langsung di atas bedengan, yaitu biji dicampur dengan pupuk kandang yang telah dihancurkan dan ditebar secara merata di atas bedengan.

Ditebar pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm, kemudian ditutup dengan lapisan tanah.

Disemai setelah tumbuh (sekitar 10 hari) bibit dibumbun dan dipelihara selama + 3 minggu. Selanjutnya dipindahkan ke bedengan dengan jarak tanam 50 x 30 cm. Biasanya untuk bayam petik.

5. Pemeliharaan
Bayam yang jarang terserang penyakit (yang ditularkan melalui tanah), adalah bayam cabut. Bayam dapat berproduksi dengan baik asalkan kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan pemupukan organik yang teratur dan kecukupan air, untuk tanaman muda (sampai satu minggu setelah tanam) membutuhkan air 4 l/m2/hari dan menjelang dewasa tanaman ini membutuhkan air sekitar 8 l/m2/hari.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya ulat daun, kutu daun, penggorok daun dan belalang. Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.). Untuk pengendalian OPT gunakan pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

7. Panen
Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 20 cm, yaitu pada umur 3 sampai dengan 4 minggu setelah tanam. Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya ataupun dipotong pangkalnya. Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur 1 sampai dengan 1,5 bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali.

8. Pasca Panen
Tempatkan bayam baru panen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar dalam air dan pengiriman produk secepat mungkin untuk menjaga kesegarannya.
(sumber: http://jambi.litbang.deptan.go.id)

Demikian cara budidaya bayam selamat mencoba untuk memenuhi kebutuhan sayur anda.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...