Luas
Kelapa Sawit Indonesia Hingga 2013. Perkebunan kelapa
sawit di Indonesia terus bertambah seiring dengan potensi bisnisnya yang sangat
mengairahkan apalagi di tahun 2014 ini harga kelapa sawit di tingkat petani
lebih besar dari Rp. 2000/kg tandan buah segar. Sehingga sering di temukan
banyak pengalihan lahan yang awalnya adalah untuk tanaman pangan di alih
fungsikan menjadi tanaman kelapa sawit karena petani berharap keuntungan yang
di hasilkan akan lebih meningkat.
Akibat peningkatan
pembukaan lahan yang besar – besaran 10 tahun terakhir di Indonesia maka banyak
tuduhan dari internasional yang menyebutkan bahwa pembukaan lahan kelapa sawit
di Indonesia merusak lingkungan dan salah satu penyebab terjadinya pemanasan
global. Tuduhan tersebut perlu memperoleh perhatian serius karena sudah mulai
diwujudkan dalam berbagai bentuk hambatan perdagangan internasional khususnya
produk-produk pertanian Indonesia seperti minyak sawit di beberapa
negara/kawasan.
Menurut sumber Badan
Pusat Statistik yang di ambil dari situs resminya menyebutkan Indonesia
memiliki kebun kelapa sawit seluas 992.400 Ha pada tahun 1995. Tetapi pada
tahun 2000 luas perkebunan kelapa sawit mencapai 2.991.300 Ha. Ini berarti
dalam kurun waktu 5 tahun terdapat laju pertumbuhan perkebunan kelapa sawit
sebesar 201%. Ini merupakan laju pertumbuhan yang sangat luar biasa karena
lebih besar dari 40% pertahun terjaid penambahan areal perkebunan.
Jika kita bandingkan
dengan tahun 2005 Kebun Kelapa Sawit diIndonesia seluas 3.593.400 Ha jika kita
bandingkan dengan tahun 2000 yang memiliki luas 2.991.300 Ha maka terjadi
peningkatan luas lahan seluas 602.100 Ha atau mengalami peningkatan sebesar 20%.
Jika kita lihat pada periode ini peningkatan pembukaan lahan untuk kelapa sawit
berkurang dari periode sebelumnya hal ini mungkin disebabkan karena tren harga
pada periode tahun 2000 sampai dengan 2005 juga rendah.
Pada periode berikutnya
yaitu 2005 – 2010 terjadi juga peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit
dari 3.593.400 Ha menjadi 8.385.394 Ha. Ini
berarti masih terjadi peningkatan sebesar 4.791.994 Ha atau mengalami
peningkatan sebesar 133,35%. Peningkatan luas lahan ini kemungkinan besar
disebabkan oleh peningkatan harga kelapa sawit di tingkat petani meskipun harga
sempat turun pada tahun 2009. Jika di lihat secara tahun maka pada tahun 2010
peningkatan luas lahan kelapa sawit hanya sebesar 2 % atau seluas 137.066 Ha dari tahun
sebelumnya yaitu 8.248.328 Ha pada tahun 2009.
Tabel Laju
Pertubuhan Luas Beberapa Komoditi Perkebunan
Uraian
|
2011
|
2012
|
Laju Pertumbuhan (%)
|
Karet
|
3.456.128
|
3.506.201
|
1.45
|
Kelapa
|
3.767.704
|
3.781.649
|
0.37
|
Kelapa
Sawit
|
8.992.824
|
9.572.715
|
6.45
|
Kopi
|
1.233.698
|
1.235.289
|
0.13
|
T e h
|
123.938
|
122.206
|
-1.40
|
Data diolah dari Luas Areal dan Produktivitas Perkebunan di
Indonesia Direktoran Jendral Perkebunan
Berdasarkan data yang
di peroleh dari Direktoran Jendral Perkebunan pada tahun 2011 dan 2012 maka
laju pertumbuhan luas kebun kelapa sawit mencapai 6,45% dan angka ini paling tinggi
bila di bandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya seperti Karet sebesar 1,45%,
Kelapa sebesar 0,37%, Kopi sebesar 0,13% dan Teh sebesar -1,40%.
Jika kita membuat laju
pertumbuhan perkebunan kelapa sawit sebesar 5% pertahun maka pada tahun 2014
ini Indonesia bakal memiliki 10.654.432 Ha perkebunan kelapa sawit. Tetapi
mengigat harga kelapa sawit yang saat ini sangat tinggi maka kemungkinan luas
lahan baru akan lebih besar dari 10% seperti pada periode tahun 2000-2005 yang
mencapai 20% pertahun.
Kita berharap agar pembukaan
lahan baru mengikuti peraturan pemerintah terutama tentang larangan pembukaan
lahan tanpa bakar karena dalam beberapa tahun terakhir ini dibeberapa daerah
terutama Propinsi Riau selalu terjadi musibah kabut asap yang di sebabkan oleh
kebakaran lahan.