Laman

Sunday, March 30, 2014

Pengertian, Jenis dan Fungsi Pupuk bagi Tanaman

Pengertian, Jenis dan Fungsi Pupuk bagi Tanaman. Pupuk dapat di defenisikan sebagai unsur hara yang berasal dari bahan alami (organik) atau bahan buatan (anorganik) yang di berikan kepada tanaman. Di dalam tubuh tanaman pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium. Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan boron merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien).

Berdasarkan asal atau kejadiannya, pupuk dapat digolongkan sebagai berikut :

a.    Pupuk Organik
Pupuk organic adalah semua sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan yang mempunyai kandungan unsur hara rendah. Pupuk organic tersedia setelah zat tersebut mengalami proses pembusukan oleh mikro organisme. Selain pupuk anorganik, pupuk organic juga harus dberikan pada tanaman. Macam-macam pupuk organic adalah sebagi berikut:
1.    Kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dengan cara membusukkan sisa-sisa tanaman. Pupuk jenis ini berfungsi sebagai pemberi unsure-unsur hara yang berguna untuk perbaikan struktur tanah.
2.   Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah bagian tumbuhan hijau yang mati dan tertimbun dalam tanah. Pupuk organic jenis ini mempunyai perimbangan C/N rendah, sehingga dapat terurai dan cepat tersedia bagi tanaman. Pupuk hijau sebagai sumber nitrogen cukup baik di daerah tropis, yaitu sebagai pupuk organic sebagi penambah unsure mikro dan perbaikan struktur tanah.
3.    Pupuk kandang
pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Kandungan hara dalam puouk kandang rata-rata sekitar 55% N, 25% P2O5, dan 5% K2O (tergantung dari jenis hewan dan bahan makanannya). Makin lama pupuk kandang mengalamai proses pembusukan, makin rendah perimbangan C/N-nya.


b.     Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adlah puuk yang sengaja dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung unsure hara tertentu dalam kadar tinggi. Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Puuk anorganik dapat menghasilkan bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan sebagai berikut :
1.     Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
a.    Pupuk Nitrogen
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
-  Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
-      Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
-      Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea.
Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut.
-      pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 47% nitrogen (paling tinggi dibandingkan dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Cara pembuatan urea :
2NH3(g) +CO2(g)         CO(NH2)2(s) +H2O (l)
-  Pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang mengandung 21% nitrogen.
-      Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.
-      Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)], mengandung 23-26% nitrogen.
-      Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15% nitrogen.
b.    Pupuk Posfat
Posfat (P) bagi tanaman berperan dalam proses:
l  respirasi dan fotosintesis
l  penyusunan asam nukleat
l  pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
l  Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
l  Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.
Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.
Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :
-      pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.
-      Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.
-      Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)
-      Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)

c.    Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah
l  Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.
l  Mempercepat metabolisme unsure nitrogen,
l  Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.
Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:
-      pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung 53% K2O).
-      Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).


2.    Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).
Kadar unsure hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).
Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam.

Demikian Informasi tentang defenisi, jenis dan fungsi pupuk bagi tanaman semoga membantu dan bermanfaat.

No comments:

Post a Comment