Laman

Thursday, November 24, 2011

Puisi Ibu Guru Terbaru

Kumpulan Puisi untuk ibu guru terbaru. Anda ingin menulis sebuah puisi untuk guru tetapi binggung untuk membuatnya maka kami akan coba membantu anda untuk membuatkan sebuah puisi untuk guru yang anda senangi karena dalam artikel ini akan disajikan beberapa contoh puisi untuk ibu atau bapak  guru.


Pertama-tama kita mulai dengan puisi yang menginginkan kesejateraan guru, silahkan disimak :

Guru Sejahtera

Lihatlah dan coba cermati
Sosok yang datang di pagi sepi
Pantalon dan Kemejanya rapi
Bergesper gelap juga berdasi
Sepatu mengkilap melangkah pasti
Dengan laptop di tangan kiri
Dan juga alat komunikasi
Rambut tersisir berminyak wangi
Aromanya, Hmm… seharum kesturi
Lihatlah rumahnya,
Yang tak jauh dari sekolah
Sungguh bersih dan asri
Warna cat, hiasan dan alam serasi
Di halaman rumput hijau menghiasi
Diselingi pohon rimbun di kedua sisi
Garasi mobil di sebelah kiri
Dengan tanaman pot mengelilingi
Ada bangku-bangku diterasnya
Yang banyak dipenuhi bunga-bunga
Ada air mancur dan kolam
Di mana ikan bergerombolan
Di ruang dalam tak kalah juga
Perabot sederhana yang apik tertata
Ada ruangan luas satu saja
Dan rak buku sungguh besarnya
Aneka judul ribuan jumlah
Komik, kamus aneka majalah
Biologi, geografi juga sejarah
Karya sastra, puisi, cerpen dan prosa
Buku cerita anak, remaja, dan dewasa
Beragam kliping dan ensiklopedia
Deretan panjang hasil karya ilmiah
Sungguh sumber ilmu semua isinya
Ada juga media elektronika
Yang membuat pelajaran berjiwa
Peta benua semua ada
Juga globe dan berbagai alat peraga
Di situlah Ia siapkan pelajaran
Dengan sungguh-sungguh persiapan
Di depan kelas akan disampaikan
Ilmu dengan aneka penyampaian
Bagaimana murid-murid tak kaya
Dengan ilmu yang akan diserapnya
Seperti itulah semua rumah
Yang dimiliki guru-guru daerah
Mereka hidup dengan sejahtera
Bersama istri dan anak-anaknya
Karena jasa yang tiada tara
Mengukir pribadi anak negri
Dengan ilmu dan budi pekerti
Mengasah akal dan menghias hati
Sejak kecil hingga terbawa mati
Sungguh balasan yang tak sepadan
Meski dengan emas intan berlian

Di negeri pertiwi ini, kita bahkan masih melihat banyak guru menderita dengan kekurangan gaji dan masih menghadapi masalah sekolah yang membutuhkan biaya yang banyak. Maka kita harus bersyukur seperti yang tertera dalam puisi dibawah ini :

Terimalah aku yang ingin bersuci
Terimalah baktiku untukmu
Kau guru yang mulia
Dan sungguh sempurna
Mengajarkan kebersamaan
Dan kasih sayang bagi semua

Tak akan berpaling hatiku
Dari teduhnya kasihmu
Kau guru yang mulia
Dan bijaksana
Jalanmu terang bagi dunia

Sungguh besar kasihmu, Ibu
Guru agung maha bijaksana
Kau ajarkan damai bagi dunia
Aku semakin mencintaimu

Puisi sudah lama menjadi karya sastra yang populer untuk menyatakan sebuah kisah cinta anak manusia. Dan seperti halnya pujangga yang selalu merenungkan nasib di sekumpulan kertas, kita juga harus memberikan sentuhan tersendiri kepada para wanita atau dengan kata lain ibu guru yang telah mengubah sesuatu yang ada menjadi ada.

Dan inilah kumpulan puisi tentang mereka.. tentang jasa mereka..

Puisi Untuk Guru

Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat
Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak dapat disekat
Makin dicurah makin mendekat

Orang kata guru itu sungguh bosan
Setiap tahun muka sama setiap bulan
Aku kata guru itu singguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang
Jasa bakti tak pernah hilang

Dan masih kurangkah kata-kata diatas, mari kita tambahkan saja dengan puisi dibawah ini…

PUISI UNTUK SANG GURU

Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia

Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu Guru
Tugas yang sangat besar

Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas

Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin ingin kuucapkan
Terimakasih atas semua jasamu

Tiada keindahan dalam puisi tapi makna yang terkandung didalamnyalah yang membuat semua itu terjadi, Seorang ibu dapat memberikan cinta kepada anak-anaknya, dan itu yang dilakukan seorang guru kepada muridnya. 

SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA

Allah ciptakan matahari,
yang tak pernah bosan bersinar,
seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami,
wahai guruku……

Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu

Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.


Allah ciptakan bunga yang begitu harum,
seperti halnya engkau bu guru yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami,
selama kami bermain dan belajar disekolah.

Mengapa setiap orang mau menjadi guru, bukankah gajinya kecil. Ya itu memang benar, tapi uang bukan segalanya. Cinta adalah segalanya. Dan itu yang dilakukan guru kebanyakan, mereka melakukannya untuk untuk kesetiaan untuk pengabdian dan untuk kebanggan.

Aku seorang guru.

Lihatlah…seharian,
aku telah diminta menjadi seorang aktor,
teman, penemu barang hilang, psikologi,
pengganti orang tua, penasihat,
hakim, pengarah, motivator,
dan pembimbing ruhani murid-muridku..

Meski tersedia peta,
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.


Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,

Dan itulah akhir dari kumpulan puisi yang diambil dari berbagai sumber ini, sebuah kata terima kaish saja tidak cukup, cukup berikan saja puisi anda, dan katakahlah terimakasih kepada ibu guru. Salam cinta untuk cinta.

Kata Terkait :
puisi guru, puisi ibu guru, puisi untuk guru, puisi untuk ibu guru, puisi guruku, puisi tentang guru, puisi ibu guruku, puisi tentang ibu guru, kumpulan puisi untuk guru, puisi ibu, kumpulan puisi guru, puisi untuk guruku, semua puisi tentang guru, KUMPULAN PUISI TENTANG GURU, sajak guru

No comments:

Post a Comment