Laman

Saturday, February 18, 2012

Prospek Minyak Kelapa Sawit Dunia


Prospek Minyak Kelapa Sawit Dunia. Peningkatan imbal hasil akibat permintaan minyak nabati yang tinggi secara global diperkirakan akan meningkatkan penanaman modal di industri minyak sawit, yang menyebabkan pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka menengah, karena konsumsi dunia diperkirakan meningkat lebih dari 30 persen pada dasawarsa mendatang.



Menjelang 2020, konsumsi dunia dan produksi minyak sawit diperkirakan sudah meningkat menjadi hampir 60 juta ton. Sifat-sifat menyehatkan dan daya saing harga minyak sawit, dibarengi potensi perannya dalam energi terbarukan, diperkirakan ikut menyebabkan pertumbuhan lebih dari 30 persen pada dasawarsa mendatang. Selama ini pertumbuhan industri minyak sawit disebabkan oleh keunggulan biaya produksi dalam budidaya kelapa sawit. Kelapa sawit adalah tanaman pohon yang sangat produktif jika dibandingkan dengan biji minyak nabati – hasil minyaknya 5 hingga 9 kali lebih tinggi daripada hasil yang dicapai oleh kedelai, canola, dan bunga matahari. Biaya minyak sawit lebih unggul karena harga lahan yang rendah serta masukan energi yang rendah.

Di saat negara maju beralih dari lemak-trans ke alternatif yang lebih sehat, permintaan minyak sawit juga akan cenderung meningkat, relatif terhadap para pesaingnya. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara maju mengurangi dan melarang lemak-trans

sehingga banyak pabrik makanan mengganti lemaktrans dengan minyak sawit. Selain daya saing dari segi biaya, minyak sawit kaya akan lemak-mono-tak-jenuh yang dipandang bermanfaat menurunkan risiko penyakit jantung.

Selain peningkatan total dalam keseluruhan konsumsi, konsumsi minyak sawit per kapita pun terus meningkat di beberapa negara maju besar akibat pertumbuhan pendapatan yang mantap. 

Minyak sawit memetik keuntungan dari perkembangan ini karena energinya yang relatif tinggi per gram makanan. Pada 2009-10, Cina dan India membukukan lebih dari 40 persen impor neto dalam perdagangan dunia. Pertumbuhan ekonomi di kedua negara ini di masa mendatang akan meningkatkan permintaan minyak nabati impor.

No comments:

Post a Comment